Kamis, 17 April 2014

Pro & Kontra Kendaraan Umum dengan Kendaraan Pribadi


Assalammualaikum Wr.Wb
Hallo readers setia blog sdm 4c, kami kembali posting lagi nih masalah pro & kontra kendaraan umum dengan pribadi yang berhubungan dengan kemacetan.So check it out our descriptions guys...
Pernyataan :
“Masyarakat Indonesia harus beralih kepada kendaraan umum demi kelancaran arus lalu lintas”.

Mengapa kemacetan ini bisa terjadi?
Kemacetan bisa terjadi, karena jumlah kendaraan pribadi semakin merajarela dan menjajah akses jalan raya. Kemudahan mempunyai kendaraan pribadi ini pun menjadi pilihan para pengguna jalan untuk memiliki kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum. Dari peristiwa ini muncullah pertanyaan yang menimbulkan PRO dan KONTRA. Apakah dengan beralihnya masyarakat kepada kendaraan umum ini adalah hal yang tepat? Bagaimana dengan nasib kendaraan pribadi kalau semua masyarakat pada akhirnya beralih ke kendaraan umum? Nah mari kita bahas.
Melihat kondisi lalu lintas jalan raya yang semakin memburuk di Indonesia akibat bertambahnya jumlah kendaraan pribadi ini, tentu menjadi alasan mengapa ada yang PRO dengan keberadaan kendaraan pribadi yang menggeser fungsi dari kendaraan umum. Pada sisi PRO ini memandang bahwa jika kendaraan umum dikembangkan dan difasilitasi dengan baik, tentu tidak kalah bagusnya dengan kendaraan pribadi. Seperti yang sempat dilontarkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Diketahui, provinsi ini belakangan  mengurai permasalahan lalu lintas yang pelik di Jakarta, yaitu kemacetan, dengan serius. Pola transportasi makro (PTM) diterapkan, dengan kiat membangun sarana transportasi publik, membatasi penggunaan kendaraan pribadi dan memperbaiki infrastruktur jalan. Dan, masyarakat merasakan hasil pengaturan itu. Terlihat dari mulai beralihnya masyarakat Jabodetabek dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi commuterline.
Dampak positif masyarakat yang berpindah ke kendaraan umum yaitu :
1.      Masyarakat yang berpindah ke kendaraan umum akan mengurangi risiko kemacetan lalu lintas di jalan raya.
2.      Biaya lebih murah jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi.
3.      Mengurangi risiko polusi udara.
4.      Mengurangi jumlah konsumsi BBM yang secar tidak langsung mencegah kelangkaan BBM.
5.      Menghindari kesenjangan sosial antara masayarakat menengah keatas dengan masyarakat menengah kebawah.
6.      Mengurangi stress di jalan raya akibat kemacetan oleh kendaraan pribadi.

Namun, dari sisi yang KONTRA bahwa memiliki kendaraan pribadi lebih baik daripada menggunakan kendaraan umum.
Dampak masyarakat yang kontra terhadap pernyataan beralihnya masyarakat ke kendaraan umum :
1.      Memiliki kendaraan pribadi tentu membuat para pengendara tidak lagi kesulitan untuk melakukan perjalanan melalui rute perjalanan yang diinginkan. Lain halnya jika kita menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api yang mengharuskan melalui rute perjalanan yang telah ditentukan.
2.      Melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi terasa lebih aman dibandingkan menggunakan kendaraan umum, ketidakamanan yang dimaksud disini adalah ketidakamanan dalam bentuk kriminalitas seperti adanya pencopet, perampok, ataupun pemerasan. Bahaya kan, ketika kita lagi nyaman-nyaman nya duduk di bus, tiba-tiba ada yang menodong kita dengan pisau.
3.      Fasilitas pada kendaraan pribadi lebih memuaskan daripada fasilitas kendaraan umum, fasilitas kendaraan pribadi dapat berupa seperti adanya Air Conditioner (AC), bisa memutar musik dan video, bagasi yang luas dan lain sebagainya, sedangkan pada kendaraan umum tentu fasilitas-fasilitas tersebut sangat terbatas atau bahkan tidak ada.
4.      Dari segi waktu menggunakan kendaraan pribadi ini lebih efektif dan efisien, karena perjalanan yang bisa ditempuh lama dengan menggunakan kendaraan umum bisa ditempuh dengan waktu yang singkat jika menggunakan kendaraan pribadi.

Jadi untuk kesimpulan dari masalah ini, penggunaan terhadap kendaraan pribadi akan lebih baik dikurangi, bukan berarti tidak boleh tetapi dikurangi penggunaannya, karena jika semua bersama-sama mengurangi penggunaan kendaraan pribadinya dan beralih ke kendaraan umum, maka kemacetan di jalan pun bisa teratasi dan kita yang sebagai pengguna jalan pun merasa lebih nyaman dalam melakukan perjalanan. Kendaraan umum yang disediakan pun diharapkan mampu memfasilitasi penggunanya dengan memberikan kenyamanan kepada penumpangnya, seperti kenyamanan tempat duduk, kebersihan kendaraan, pelayanan penumpang, dan juga peningkatan keamanan terhadap adanya kemungkinan kasus kriminalitas.
Contoh studi kasus :
Menarik untuk dicermati gaya santai Jokowi dalam mengurai persoalan transportasi diawal kepemimpinannya. Dengan santai Jokowi menstimulan semua masalah yang ada menjadi masalah bersama. Keputusan yang diambil secara otomatis tergantung respon dari pihak-pihak terkait terhadap persoalan yang akan menjadi sebuah kebijakan. Maka Gubernur tidak serta merta menjadi sentral kesalahan apabila kebijakan yang diambil ternyata tidak memuaskan seluruh stake holder transportasi.
Ketika Gubernur melakukan inspeksi terhadap angkutan umum bus sedang di terminal Kampung Melayu dan melihat kondisi Kopaja dan Metromini yang jauh dari layak untuk sebuah angkutan umum, maka secara spontan Jokowi mengungkapkan akan mengganti Kopaja dan Metromini melalui sistem hibah. Spontanitas Jokowi didasarkan keprihatinannya akan kondisi angkutan umum bus sedang dan keinginannya untuk segera merealisasikan kenyamanan bagi para pengguna angkutan umum. Sehingga dengan angkutan umum yang baik diharapkan masalah transportasi di Jakarta dapat diatasi dengan beralihnya para pengguna angkutan pribadi menjadi pengguna angkutan umum.
Stimulus yang dilontarkan secara spontan oleh Jokowi ditanggapi secara beragam oleh berbagai pihak. Ada yang pro dan adapula yang kontra. Bagi yang pro beranggapan apa yang diinginkan Jokowi adalah adanya percepatan untuk menyelesaikan masalah tranportasi yang sudah akut. Untuk masalah yang akut maka kebijakan yang diambilpun musti kebijakan yang revolusioner dan langsung menyentuh ke akar permasalahan dan ada resiko yang harus diambil, bukan kebijakan yang membutuhkan waktu lama dan hanya sekedar mengamankan jabatan yang sedang diembannya. Sementara yang kontra beranggapan suatu keanehan tersendiri kok operator bus sedang dihibahkan bus, enak dong mereka dapat previlise mendapat uang rakyat melalui pemberian bus secara gratis tanpa susah payah. Semua orang juga ingin mendapatkan bus hibah tersebut kenapa hanya Kopaja dan Metromini. Terus apakah dengan digantinya Kopaja dan Metromini  melalui sistem hibah lalu persoalan angkutan umum bisa terselesaikan. Bukankah selama ini persoalan Kopaja dam Metromini adalah ketidak beresan manajemen yang mereka lakukan, dimana usaha angkutan umum dilakukan dengan manajemen rumahan karena kepemilikan kendaraaan secara pribadi,  sehingga uang dapur bercampur dengan uang usaha. Sistem keuangan yang berlaku umum untuk usaha angkutan dimana musti ada dana amortisasi (penyusutan) yang disisihkan dari keuntungan dan hanya dipergunakan untuk biaya amortisasi dalam hal ini perawatan dan penggantiaan armada tidak dilakukan sama sekali. Akibatnya kondisi kendaraan yang dikorbankan dan secara otomatis kenyamanan dan keselamatan penumpang menjadi terabaikan. Dan masih banyak lagi tanggapan baik yang pro maupun yang kontra.

Demikian pembahasan tentang pro kontra masyarakat Indonesia yang harus beralih kepada kendaraan umum, semoga bermanfaat dan samapai ketemu di pembahasan yang lainnya.
Dan terimakasih atas kunjungan anda terhadap blog ini J

Sumber Pustaka :

http://www.wartadki.com/berita-395-lilitan-transportasi-jokowi-di-tahun-ular-.html

Kayaknya cukup dulu pembahasan kami, semoga para readers bisa mengambil informasi yang jelas tentang topik kami kali ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb

Rabu, 02 April 2014

Pendekatan Manajemen Konflik




PENDEKATAN MANAJEMEN KONFLIK

Assalammualaikum Wr.Wb
Hallo readers, kami kembali posting lagi nih mengenai masalah manajemen konflik. Semoga postingan kami bermanfaat bagi all readers

Manajemen konflik adalah sesuatu yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa pendekatan manajemen konflik yang bisa menjadi panduan dalam kehidupan. Salah satu persoalan yang sering muncul selama berlangsungnya perubahan di dalam organisasi adalah konflik antar anggota atau antar kelompok. Menurut Hardjana (Wahyudi, 2008), konflik tidak hanya harus diterima dan dikelola dengan baik, tetapi juga harus didorong karena konflik merupakan kekuatan untuk mendatangkan perubahan dan kemajuan dalam lembaga.

Wexley, K. N. dan Yuki, G. A., (Wahyudi, 2008) mengemukakan pendekatan-pendekatan yang umum dilakukan terhadap manajemen konflik adalah sebagai berikut:

  1. Menetapkan peraturan-peraturan dan prosedur standar untuk mengatur perilaku agresif, mendorong perlakuan yang jujur terhadap bawahan. 
  2. Mengubah pengaturan arus kerja, desain pekerjaan, serta aspek-aspek yang berkaitan dengan hubungan kerja antar pribadi dan antar kelompok. 
  3. Mengubah sistem ganjaran untuk mendorong persaingan atau kerja sama. 
  4. Membentuk unit khusus yang berperan sabagai mediator dan arbitrator atau juru damai dari pihak ketiga agar mempermudah pengendalian konflik. 
  5. Memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang mempunyai orientasi tujuan yang berbeda dapat terwakili dalam kelompok pembuat kebijakan. 
  6. Melatih pejabat-pejabat kunci untuk mendalami teknik-teknik manajemen koflik.


Perlunya kebersamaan dalam team work
Postingan kedua ini, akan membahas analisis tentang salah satu karyawan yang mempunyai sikap yang kurang baik atau bisa disebut sebagai kambing hitam dalam suatu perusahaan.
Jadi, di sebuah perusahaan ada 5 karyawan yang sebagai supervisor yang telah bekerja selama satu setengah tahun. Salah satu dari kelima karyawan ini menjadi pengacau atau bisa disebut sebagai kambing hitam dalam perusahaan. Sebut saja dia Mr.X. Dia ini dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya tidak dikerjakan dengan baik, dan memiliki sikap yang kurang profesional. Karena sifat Mr.X yang seperti ini, keempat karyawan tadi di perintah oleh atasannya untuk membantu Mr.X dalam memperbaiki kinerja agar bisa bekerjasama dengan baik dan menyelamatkan Mr.X agar tidak dipecat oleh atasannya apabila dia tidak mau memperbaiki kinerjanya.
Yang pertama kami sarankan untuk masalah ini adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang sebenarnya dihadapi oleh Mr.X, kemudian melakukan beberapa pendekatan-pendekatan secara personal dengan mengetahui terlebih dahulu penyebab-penyebab yang bisa membuat Mr.X bersikap seperti itu di dalam suatu perusahaan.
Identifikasi Faktor Penyebab Mr.X bersikap seperti itu :
1.      Faktor Eksternal / Lingkungan
-          Adanya senioritas di tempat kerja
-          Kurangnya komunikasi dengan sesama karyawan, baik dengan atasan maupun bawahan.
-          Perbedaan visi, misi dan tujuan kerja
-          Perbedaan persepsi dan pendapat antar anggota / karyawan
-          Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
-          Merasa diasingkan oleh lingkungan pekerjaannya

2.      Faktor Internal / Pribadi
-          Masalah pribadi yang selalu dibawa ke tempat kerja, sehingga dia tidak bisa dalam bekerja
-          Iri terhadap rekan kerja
-          Tidak mampu berdaptasi dengan baik
-          Egois

 Solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Mr.X :
·      Menciptakan lingkungan kekeluargaan dengan Mr.X. Hubungan team work akan membentuk rasa kekeluargaan dan solidaritas akan mendorong Mr.X bekerja secara optimal.
·      Melakukan pendekatan personal dengan Mr.X. Pendekatan ini dilakukan untuk menciptakan komunikasi dua arah antara kita dengan Mr.X, agar kita bisa mengetahui kenapa dia bisa bersikap seperti itu dan menghindari kesalahpahaman atau kurangnya komunikasi dan membantu memberikan solusi untuk Mr X.
·      Jangan segan untuk memuji. Karena pujian biasanya bisa menjadi reward yang paling sederhana bagi dia, agar dia merasa dihargai atas jerih payah pekerjaannya, agar bisa mendorong atau memotivasi dia untuk lebih berprestasi.
·      Memberikan Mr.X kesempatan untuk berpendapat dan berkontribusi. Pada setiap situasi rapat atau diskusi yang memungkinkan meminta pendapat kepada karyawan, beri ruang kepada Mr.X untuk berpendapat dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan perusahaan. Agar dia bisa lebih semangat untuk lebih membuktikan kemampuannya. Selain itu memberikan kesempatan utuk meluapkan emosinya.
·      Memberikan dia dukungan untuk mengembangkan karir, solusinya memberikan dia dukungan agar mengembangkan karirnya karena dukungan yang tulus akan membuahkan kesetiaan antara dia dan kami bisa meningkatkan kerja dari Mr.X.

Terima kasih atas kunjungan para readers, karena kami senang apabila para readers sering membaca dan mengunjungi postingan kami.
Wassalammualaikum Wr.Wb


http://reconia4training.wordpress.com/2012/01/27/manajemen-konflik/ 
http://www.psychologymania.com/2012/12/pendekatan-manajemen-konflik.html





 

Manajemen Konflik Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez