Assalammualaikum Wr.Wb
Hallo readers setia blog sdm 4c, kami kembali posting lagi nih masalah pro & kontra kendaraan umum dengan pribadi yang berhubungan dengan kemacetan.So check it out our descriptions guys...
Pernyataan :
Hallo readers setia blog sdm 4c, kami kembali posting lagi nih masalah pro & kontra kendaraan umum dengan pribadi yang berhubungan dengan kemacetan.So check it out our descriptions guys...
Pernyataan :
“Masyarakat
Indonesia harus beralih kepada kendaraan umum demi kelancaran arus lalu lintas”.
Mengapa kemacetan ini
bisa terjadi?
Kemacetan bisa terjadi,
karena jumlah kendaraan pribadi semakin merajarela dan menjajah akses jalan
raya. Kemudahan mempunyai kendaraan pribadi ini pun menjadi pilihan para
pengguna jalan untuk memiliki kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan
umum. Dari peristiwa ini muncullah pertanyaan yang menimbulkan PRO dan KONTRA.
Apakah dengan beralihnya masyarakat kepada kendaraan umum ini adalah hal yang
tepat? Bagaimana dengan nasib kendaraan pribadi kalau semua masyarakat pada
akhirnya beralih ke kendaraan umum? Nah mari kita bahas.
Melihat kondisi lalu
lintas jalan raya yang semakin memburuk di Indonesia akibat bertambahnya jumlah
kendaraan pribadi ini, tentu menjadi alasan mengapa ada yang PRO dengan
keberadaan kendaraan pribadi yang menggeser fungsi dari kendaraan umum. Pada
sisi PRO ini memandang bahwa jika kendaraan umum dikembangkan dan difasilitasi
dengan baik, tentu tidak kalah bagusnya dengan kendaraan pribadi. Seperti yang
sempat dilontarkan Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo. Diketahui, provinsi ini belakangan mengurai permasalahan lalu
lintas yang pelik di Jakarta, yaitu kemacetan, dengan serius. Pola transportasi
makro (PTM) diterapkan, dengan kiat membangun sarana transportasi publik,
membatasi penggunaan kendaraan pribadi dan memperbaiki infrastruktur jalan.
Dan, masyarakat merasakan hasil pengaturan itu. Terlihat dari mulai beralihnya
masyarakat Jabodetabek dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi commuterline.
Dampak
positif masyarakat yang berpindah ke kendaraan umum yaitu :
1. Masyarakat
yang berpindah ke kendaraan umum akan mengurangi risiko kemacetan lalu lintas
di jalan raya.
2. Biaya
lebih murah jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi.
3. Mengurangi
risiko polusi udara.
4. Mengurangi
jumlah konsumsi BBM yang secar tidak langsung mencegah kelangkaan BBM.
5. Menghindari
kesenjangan sosial antara masayarakat menengah keatas dengan masyarakat menengah
kebawah.
6. Mengurangi
stress di jalan raya akibat kemacetan oleh kendaraan pribadi.
Namun, dari sisi yang
KONTRA bahwa memiliki kendaraan pribadi lebih baik daripada menggunakan
kendaraan umum.
Dampak masyarakat yang
kontra terhadap pernyataan beralihnya masyarakat ke kendaraan umum :
1. Memiliki
kendaraan pribadi tentu membuat para pengendara tidak lagi kesulitan untuk
melakukan perjalanan melalui rute perjalanan yang diinginkan. Lain halnya jika
kita menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api yang mengharuskan
melalui rute perjalanan yang telah ditentukan.
2. Melakukan
perjalanan dengan kendaraan pribadi terasa lebih aman dibandingkan menggunakan
kendaraan umum, ketidakamanan yang dimaksud disini adalah ketidakamanan dalam
bentuk kriminalitas seperti adanya pencopet, perampok, ataupun pemerasan.
Bahaya kan, ketika kita lagi nyaman-nyaman nya duduk di bus, tiba-tiba ada yang
menodong kita dengan pisau.
3. Fasilitas
pada kendaraan pribadi lebih memuaskan daripada fasilitas kendaraan umum,
fasilitas kendaraan pribadi dapat berupa seperti adanya Air Conditioner (AC),
bisa memutar musik dan video, bagasi yang luas dan lain sebagainya, sedangkan
pada kendaraan umum tentu fasilitas-fasilitas tersebut sangat terbatas atau
bahkan tidak ada.
4. Dari
segi waktu menggunakan kendaraan pribadi ini lebih efektif dan efisien, karena
perjalanan yang bisa ditempuh lama dengan menggunakan kendaraan umum bisa
ditempuh dengan waktu yang singkat jika menggunakan kendaraan pribadi.
Jadi untuk kesimpulan
dari masalah ini, penggunaan terhadap kendaraan pribadi akan lebih baik
dikurangi, bukan berarti tidak boleh tetapi dikurangi penggunaannya, karena
jika semua bersama-sama mengurangi penggunaan kendaraan pribadinya dan beralih
ke kendaraan umum, maka kemacetan di jalan pun bisa teratasi dan kita yang
sebagai pengguna jalan pun merasa lebih nyaman dalam melakukan perjalanan.
Kendaraan umum yang disediakan pun diharapkan mampu memfasilitasi penggunanya
dengan memberikan kenyamanan kepada penumpangnya, seperti kenyamanan tempat
duduk, kebersihan kendaraan, pelayanan penumpang, dan juga peningkatan keamanan
terhadap adanya kemungkinan kasus kriminalitas.
Contoh studi kasus :
Menarik
untuk dicermati gaya santai Jokowi dalam mengurai persoalan transportasi diawal
kepemimpinannya. Dengan santai Jokowi menstimulan semua masalah yang ada
menjadi masalah bersama. Keputusan yang diambil secara otomatis tergantung
respon dari pihak-pihak terkait terhadap persoalan yang akan menjadi sebuah
kebijakan. Maka Gubernur tidak serta merta menjadi sentral kesalahan apabila
kebijakan yang diambil ternyata tidak memuaskan seluruh stake holder
transportasi.
Ketika
Gubernur melakukan inspeksi terhadap angkutan umum bus sedang di terminal
Kampung Melayu dan melihat kondisi Kopaja dan Metromini yang jauh dari layak
untuk sebuah angkutan umum, maka secara spontan Jokowi mengungkapkan akan
mengganti Kopaja dan Metromini melalui sistem hibah. Spontanitas Jokowi
didasarkan keprihatinannya akan kondisi angkutan umum bus sedang dan keinginannya untuk
segera merealisasikan kenyamanan bagi para pengguna angkutan umum. Sehingga
dengan angkutan umum yang baik diharapkan masalah transportasi di Jakarta dapat
diatasi dengan beralihnya para pengguna angkutan pribadi menjadi pengguna angkutan
umum.
Stimulus yang dilontarkan secara spontan oleh Jokowi ditanggapi secara
beragam oleh berbagai pihak. Ada yang pro dan adapula yang kontra. Bagi yang
pro beranggapan apa yang diinginkan Jokowi adalah adanya percepatan untuk
menyelesaikan masalah tranportasi yang sudah akut. Untuk masalah yang akut maka
kebijakan yang diambilpun musti kebijakan yang revolusioner dan langsung
menyentuh ke akar permasalahan dan ada resiko yang harus diambil, bukan
kebijakan yang membutuhkan waktu lama dan hanya sekedar mengamankan jabatan
yang sedang diembannya. Sementara yang kontra beranggapan suatu keanehan
tersendiri kok operator bus sedang dihibahkan bus, enak dong mereka dapat
previlise mendapat uang rakyat melalui pemberian bus secara gratis tanpa susah
payah. Semua orang juga ingin mendapatkan bus hibah tersebut kenapa hanya
Kopaja dan Metromini. Terus apakah dengan digantinya Kopaja dan Metromini melalui sistem hibah lalu
persoalan angkutan umum bisa terselesaikan. Bukankah selama ini persoalan
Kopaja dam Metromini adalah ketidak beresan manajemen yang mereka lakukan,
dimana usaha angkutan umum dilakukan dengan manajemen rumahan karena
kepemilikan kendaraaan secara pribadi, sehingga
uang dapur bercampur dengan uang usaha. Sistem keuangan yang berlaku umum untuk
usaha angkutan dimana musti ada dana amortisasi (penyusutan) yang disisihkan
dari keuntungan dan hanya dipergunakan untuk biaya amortisasi dalam hal ini
perawatan dan penggantiaan armada tidak dilakukan sama sekali. Akibatnya
kondisi kendaraan yang dikorbankan dan secara otomatis kenyamanan dan
keselamatan penumpang menjadi terabaikan. Dan masih banyak lagi tanggapan baik
yang pro maupun yang kontra.
Demikian
pembahasan tentang pro kontra masyarakat Indonesia yang harus beralih kepada
kendaraan umum, semoga bermanfaat dan samapai ketemu di pembahasan yang
lainnya.
Dan terimakasih atas kunjungan
anda terhadap blog ini J
Sumber Pustaka :
http://www.wartadki.com/berita-395-lilitan-transportasi-jokowi-di-tahun-ular-.html
Kayaknya cukup dulu pembahasan kami, semoga para readers bisa mengambil informasi yang jelas tentang topik kami kali ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Kayaknya cukup dulu pembahasan kami, semoga para readers bisa mengambil informasi yang jelas tentang topik kami kali ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb