Senin, 24 Maret 2014

Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Masa Depan




Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Masa Depan


Assalammualaikum Wr.Wb
Hai readers, kami disini mencoba sedikit share pengalaman yang dirasakan irma (teman kami) dalam memilih keputusan terhadap masa depan.So check it out this story...

  Cita-cita? Mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang lumrah. Begitupun dengan saya (Irma Sholiha). Dari dulu, saya selalu ingin menjadi seorang psikolog. Dan keinginan itu semakin kuat, ketika saya duduk dibangku SMA. Banyak yang mendukung cita-cita saya, tetapi dengan Ibu saya. Beliau selalu mengatakan, ‘seorang psikolog hanya bisa bekerja di kota’. Sedangkan harapan orang tua saya, saya harus bisa memajukan daerah sendiri bukan untuk memajukan kota lain.

Disini lah konflik mulai terjadi, pilihan yang sangat sulit untuk dipilih. Tetapi saya tidak pernah putus asa untuk terus meyakinkan beliau karna psikologi juga bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk masa depan saya. Hingga akhirnya beliau pun mulai menyetujui pilihan saya.

Dan ketika saya sudah yakin dengan pilihan itu, konflik baru tiba-tiba muncul. Orang tua saya sakit dan harus keluar masuk rumah sakit sebanyak 6 kali dalam satu tahun. Dan itu terjadi ketika saya duduk dibangku SMA. Pada saat saya harus lebih meyakinkan pilihan saya untuk melanjutkan kuliah. Disinilah saya mengalami dilema. Disatu sisi saya masih ingin tetap melanjutkan ke psikologi tetapi disisi yang lain, saya juga ingin melanjutkan ke jurusan kesehatan. Karena, saya ingin mendalami ilmu kesehatan untuk membantu mengobati penyakit yang diderita oleh orang tua saya. Hingga akhirnnya saya memutuskan untuk mendaftar di 5 perguruan tinggi yang terdapat jurusan psikologi(SDM) dan kesehatan. 



Dari semua 5 perguruan tinggi yang saya daftar, akhirnya saya bisa diterima disalah satu perguruan tinggi yang terdapat jurusan SDM. Awalnya saya sempat kecewa karena saya tidak bisa diterima dijurusan kesehatan ataupun psikologi. Tetapi akhirnya saya juga bersyukur, karna saya masih bisa diterima dijurusan SDM dan masih bisa mempelajari tentang psikologi kerja dijurusan itu. Dalam hal ini pengambilan keputusan dibutuhkan oleh pihak yang terkait dalam mengambil keputusan, disamping itu Irma harus menerima dengan kenyataan yang ada. Dalam konflik ini masalah atau konflik perlu dihadapi dengan sabar, karena dibalik itu semua ada jalan yang lebih baik daripada masa lalu. Irma merasa lebih baik walaupun sedikit kecewa dengan pilihan yang tidak tercapai, namun setelah Irma menjalani pendidikan di APP Jakarta dengan mengambil jurusan Manajemen SDM yang sesuai dengan psikologi.

Dalam hubungan manajemen konflik dengan masalah yang terkait, perlu diambil keputusan yang bijak dengan sesuai untuk menentukan setiap pilihan agar keinginan tercapai dengan baik. Dan hal paling penting tentang konflik yang dihadapi Irma dapat dijadikan contoh bagi kita semua, bahwa kesempatan itu tidak hanya sekali, masih ada kesempatan lain selagi kita mau untuk berusaha dan pantang menyerah.Karena dibalik setiap masalah selalu ada hikmah yang bisa kita ambil.

Sekian readers, postingan kami yang semoga bermanfaat bagi para readers dengan contoh cerita yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.
Wassalammualaikum Wr.Wb

Kelompok 2
Denny Sutrisna (2012.1.20066)
Irma Sholiha     (2012.1.20097)
Dian Purnama Sari (2012.1.20019)
Syfa Amaliyah  (2012.1.20076)
Cucu Permata Sari  (2012.1.20112)

 

Manajemen Konflik Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez