Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Masa Depan
Assalammualaikum Wr.Wb
Hai readers, kami disini mencoba sedikit share pengalaman yang dirasakan irma (teman kami) dalam memilih keputusan terhadap masa depan.So check it out this story...
Cita-cita? Mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang lumrah. Begitupun dengan saya (Irma Sholiha). Dari dulu, saya selalu ingin menjadi seorang psikolog. Dan keinginan itu semakin kuat, ketika saya duduk dibangku SMA. Banyak yang mendukung cita-cita saya, tetapi dengan Ibu saya. Beliau selalu mengatakan, ‘seorang psikolog hanya bisa bekerja di kota’. Sedangkan harapan orang tua saya, saya harus bisa memajukan daerah sendiri bukan untuk memajukan kota lain.
Disini lah konflik mulai terjadi, pilihan yang
sangat sulit untuk dipilih. Tetapi saya tidak pernah putus asa untuk terus
meyakinkan beliau karna psikologi juga bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk
masa depan saya. Hingga akhirnya beliau pun mulai menyetujui pilihan saya.
Dan ketika saya sudah yakin dengan pilihan itu,
konflik baru tiba-tiba muncul. Orang tua saya sakit dan harus keluar masuk
rumah sakit sebanyak 6 kali dalam satu tahun. Dan itu terjadi ketika saya duduk
dibangku SMA. Pada saat saya harus lebih meyakinkan pilihan saya untuk
melanjutkan kuliah. Disinilah saya mengalami dilema. Disatu sisi saya masih
ingin tetap melanjutkan ke psikologi tetapi disisi yang lain, saya juga ingin
melanjutkan ke jurusan kesehatan. Karena, saya ingin mendalami ilmu kesehatan
untuk membantu mengobati penyakit yang diderita oleh orang tua saya. Hingga
akhirnnya saya memutuskan untuk mendaftar di 5 perguruan tinggi yang terdapat
jurusan psikologi(SDM) dan kesehatan.
Dari semua 5 perguruan tinggi yang saya daftar,
akhirnya saya bisa diterima disalah satu perguruan tinggi yang terdapat jurusan
SDM. Awalnya saya sempat kecewa karena saya tidak bisa diterima dijurusan
kesehatan ataupun psikologi. Tetapi akhirnya saya juga bersyukur, karna saya
masih bisa diterima dijurusan SDM dan masih bisa mempelajari tentang psikologi
kerja dijurusan itu. Dalam hal ini pengambilan keputusan dibutuhkan oleh pihak
yang terkait dalam mengambil keputusan, disamping itu Irma harus menerima dengan
kenyataan yang ada. Dalam konflik ini masalah atau konflik perlu dihadapi
dengan sabar, karena dibalik itu semua ada jalan yang lebih baik daripada masa
lalu. Irma merasa lebih baik walaupun sedikit kecewa dengan pilihan yang tidak
tercapai, namun setelah Irma menjalani pendidikan di APP Jakarta dengan
mengambil jurusan Manajemen SDM yang sesuai dengan psikologi.
Dalam hubungan manajemen konflik dengan masalah
yang terkait, perlu diambil keputusan yang bijak dengan sesuai untuk menentukan
setiap pilihan agar keinginan tercapai dengan baik. Dan hal paling penting
tentang konflik yang dihadapi Irma dapat dijadikan contoh bagi kita semua,
bahwa kesempatan itu tidak hanya sekali, masih ada kesempatan lain selagi kita
mau untuk berusaha dan pantang menyerah.Karena dibalik setiap masalah selalu
ada hikmah yang bisa kita ambil.
Sekian readers, postingan kami yang semoga bermanfaat bagi para readers dengan contoh cerita yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Sekian readers, postingan kami yang semoga bermanfaat bagi para readers dengan contoh cerita yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Kelompok 2
Denny Sutrisna (2012.1.20066)
Irma Sholiha (2012.1.20097)
Dian Purnama Sari (2012.1.20019)
Syfa Amaliyah (2012.1.20076)
Cucu Permata Sari (2012.1.20112)